Pada awal tahun 1945-1955 perkembangan perekonomian pada saat itu bia dibilang belum berjalan dengan baik,karena pada tahun 195-1955 perekonomian diindonesia mulai dibangun berdasarkan perekonomian sosialis berorientasi Eropa yang benihnya ditanam oleh Wakil Presiden yaitu Bung Hatta,inilah yang melandasi UUD 45 pada pasal 33,27,21 dan22 yang mengatur tentang perekonomoian kita.
Pada akhir pendudukan Jepang dan pada awal berdirinya Republik indonesia keadaan ekonomi di indonesia benar-benar sangat kacau,para ahli menyatakan bahwa semua ini disebabkan adanya :
1.inflasi yang sangat tinggi
Hal ini disebabkan peredaran mata uang jepang yang tak terkendali,dan pada saat itu pula Republik indonesia tidak mampu menghentikan peredaran mata uang jepang yang tak terkendali ini.Sebab,pada saat itu negara kita belum mempunyai mata uang baru untuk menggantinya.
2. Adanya blokade ekonomi, oleh Belanda (NICA)
Blokade laut ini dimulai pada bulan November 1945 ini, menutup pintu keluar-masuk perdagangan RI. Adapun alasan pemerintah Belanda melakukan blokade ini adalah :
a. Untuk mencegah dimasukkannya senjata dan peralatan militer ke Indonesia;
b. Mencegah dikeluarkannya hasil-hasil perkebunan milik Belanda dan milik asing lainnya;
c. Melindungi bangsa Indonesia dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh orang bukan Indonesia.
3. Kas negara kosong, pajak dan bea masuk sangat berkurang.
sehingga pendapatan pemeritah semakin tidak sebanding dengan pengeluarannya. Penghasilan pemerintah hanya bergantung kepada produksi pertanian. Karena dukungan petani inilah pemerintah RI masih bertahan, sekali pun keadaan ekonomi sangat buruk.
Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan ekonomi, antara lain :
Program Pinjaman Nasional dilaksanakan oleh menteri keuangan Ir. Surachman dengan persetujuan BP-KNIP, dilakukan pada bulan Juli 1946.
Upaya menembus blokade dengan diplomasi beras ke India, mangadakan kontak dengan perusahaan swasta Amerika, dan menembus blokade Belanda di Sumatera dengan tujuan ke Singapura dan Malaysia.
Konferensi Ekonomi Februari 1946 dengan tujuan untuk memperoleh kesepakatan yang bulat dalam menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang mendesak, yaitu : masalah produksi dan distribusi makanan, masalah sandang, serta status dan administrasi perkebunan-perkebunan.
Pembentukan Planning Board (Badan Perancang Ekonomi) 19 Januari 1947
Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (Rera) 1948 >>mengalihkan tenaga bekas angkatan perang ke bidang-bidang produktif.
Kasimo Plan yang intinya mengenai usaha swasembada pangan dengan beberapa petunjuk pelaksanaan yang praktis. Dengan swasembada pangan, diharapkan perekonomian akan membaik (Mazhab Fisiokrat : sektor pertanian merupakan sumber kekayaan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar