Senin, 28 Februari 2011

RINDU RASULULLAH

Rasulullah Merindukan Umat Akhir Zaman

siluet masjid 3Suasana di majelis pertemuan itu hening sejenak. Semua yang hadir diam membatu. Mereka seperti sedang memikirkan sesuatu. Lebih-lebih lagi Sayyidina Abu Bakar. Itulah pertama kali dia mendengar orang yang sangat dikasihi melafazkan pengakuan sedemikian.
Seulas senyuman yang sedia terukir di bibirnya pun terungkai. Wajahnya yang tenang berubah warna.
“Apakah maksudmu berkata demikian, wahai Rasulullah? Bukankah kami ini saudara-saudaramu?” Sayyidina Abu Bakar bertanya melepaskan gumpalan teka-teki yang mula menyerabut pikiran.
“Tidak, wahai Abu Bakar. Kamu semua adalah sahabat-sahabatku tetapi bukan saudara-saudaraku (ikhwan),” suara Rasulullah bernada rendah.
“Kami juga ikhwanmu, wahai Rasulullah,” kata seorang sahabat yang lain pula.
Rasulullah menggeleng-gelangkan kepalanya perlahan-lahan sambil tersenyum. Kemudian Baginda bersuara,
“Saudaraku ialah mereka yang belum pernah melihatku tetapi mereka beriman denganku sebagai Rasul Allah dan mereka sangat mencintaiku. Malahan kecintaan mereka kepadaku melebihi cinta mereka kepada anak-anak dan orang tua mereka.”
**
Pada ketika yang lain pula, Rasulullah menceritakan tentang keimanan ‘ikhwan’ Baginda:
“Siapakah yang paling ajaib imannya?” tanya Rasulullah.
Malaikat,” jawab sahabat.
“Bagaimana para malaikat tidak beriman kepada Allah sedangkan mereka sentiasa dekat dengan Allah,” jelas Rasulullah.
Para sahabat terdiam seketika. Kemudian mereka berkata lagi, “Para nabi.”
“Bagaimana para nabi tidak beriman, sedangkan wahyu diturunkan kepada mereka.”
“Mungkin kami,” celah seorang sahabat.
“Bagaimana kamu tidak beriman sedangkan aku berada di tengah-tengah kalian,” pintas Rasulullah menyangkal hujjah sahabatnya itu.
“Kalau begitu, hanya Allah dan Rasul-Nya saja yang lebih mengetahui,” jawab seorang sahabat lagi, mengakui kelemahan mereka.
“Kalau kamu ingin tahu siapa mereka, mereka ialah umatku yang hidup selepasku. Mereka membaca Al Qur’an dan beriman dengan semua isinya. Berbahagialah orang yang dapat berjumpa dan beriman denganku. Dan tujuh kali lebih berbahagia orang yang beriman denganku tetapi tidak pernah berjumpa denganku,” jelas Rasulullah.
“Aku sungguh rindu hendak bertemu dengan mereka,” ucap Rasulullah lagi setelah seketika membisu. Ada berbaur kesayuan pada ucapannya itu.
Begitulah nilaian Tuhan. Bukan jarak dan masa yang menjadi ukuran. Bukan bertemu wajah itu syarat untuk membuahkan cinta yang suci. Pengorbanan dan kesungguhan untuk mendambakan diri menjadi kekasih kepada kekasih-Nya itu, diukur pada hati dan terbuktikan dengan kesungguhan beramal dengan sunnahnya.
Dan insya Allah umat akhir zaman itu adalah kita. Pada kita yang bersungguh-sungguh mau menjadi kekasih kepada kekasih Allah itu, wajarlah bagi kita untuk mengikis cinta-cinta yang lain. Cinta yang dapat merenggangkan hubungan hati kita dengan Baginda Rasulullah saw.
Allahumma shalli ala Muhammad wa ala alihi wa shahbihi ajma’in

Jumat, 18 Februari 2011

Tugas Softskill I (Sejarah Perekonomian Indonesia Periode Tahun 1945-1955)


            Pada awal tahun 1945-1955 perkembangan perekonomian pada saat itu bia dibilang belum berjalan dengan baik,karena pada tahun 195-1955 perekonomian diindonesia mulai dibangun berdasarkan perekonomian sosialis berorientasi Eropa yang benihnya ditanam oleh Wakil Presiden yaitu Bung Hatta,inilah yang melandasi UUD 45 pada pasal 33,27,21 dan22 yang mengatur tentang perekonomoian kita.
            Pada akhir pendudukan Jepang dan pada awal berdirinya Republik indonesia keadaan ekonomi di indonesia benar-benar sangat kacau,para ahli menyatakan bahwa semua ini disebabkan adanya :
1.inflasi yang sangat tinggi
            Hal ini disebabkan peredaran mata uang jepang yang tak terkendali,dan pada saat itu pula Republik indonesia tidak mampu menghentikan peredaran mata uang jepang yang tak terkendali ini.Sebab,pada saat itu negara kita belum mempunyai mata uang baru untuk menggantinya.
2. Adanya blokade ekonomi, oleh Belanda (NICA)
            Blokade laut ini dimulai pada bulan November 1945 ini, menutup pintu keluar-masuk perdagangan RI. Adapun alasan pemerintah Belanda melakukan blokade ini adalah :
a.    Untuk mencegah dimasukkannya senjata dan peralatan militer ke Indonesia;
b.    Mencegah dikeluarkannya hasil-hasil perkebunan milik Belanda dan milik asing lainnya;
c.    Melindungi bangsa Indonesia dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh orang bukan Indonesia.
3. Kas negara kosong, pajak dan bea masuk sangat berkurang.
            sehingga pendapatan pemeritah semakin tidak sebanding dengan pengeluarannya. Penghasilan pemerintah hanya bergantung kepada produksi pertanian. Karena dukungan petani inilah pemerintah RI masih bertahan, sekali pun keadaan ekonomi sangat buruk.

Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan ekonomi, antara lain :
 Program Pinjaman Nasional dilaksanakan oleh menteri keuangan Ir. Surachman dengan persetujuan BP-KNIP, dilakukan pada bulan Juli 1946.
 Upaya menembus blokade dengan diplomasi beras ke India, mangadakan kontak dengan perusahaan swasta Amerika, dan menembus blokade Belanda di Sumatera dengan tujuan ke Singapura dan Malaysia.
 Konferensi Ekonomi Februari 1946 dengan tujuan untuk memperoleh kesepakatan yang bulat dalam menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang mendesak, yaitu : masalah produksi dan distribusi makanan, masalah sandang, serta status dan administrasi perkebunan-perkebunan.
 Pembentukan Planning Board (Badan Perancang Ekonomi) 19 Januari 1947
 Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (Rera) 1948 >>mengalihkan tenaga bekas angkatan perang ke bidang-bidang produktif.
 Kasimo Plan yang intinya mengenai usaha swasembada pangan dengan beberapa petunjuk pelaksanaan yang praktis. Dengan swasembada pangan, diharapkan perekonomian akan membaik (Mazhab Fisiokrat : sektor pertanian merupakan sumber kekayaan).

Minggu, 28 November 2010

Tugas Dasar Pemasaran(pengaruh lingkungan makro terhadap saluran distribusi)

Pengaruh Lingkungan Makro khususnya Saluran Distribusi (pemasaran)

     Lingkungan makro terdiri dari kekuatan masyarakat luas yang mempengaruhi lingkungan mikro secara keseluruhan, kekuatan demografi, ekonomi, lingkungan alam, teknologi, politik, budaya serta saluran distribusi. Distribusi merupakan salah satu variabel dari beberapa variabel pemasaran lainnya sehingga sangat penting untuk diperhatikan oleh setiap perusahaan. Distribusi merupakan suatu kegiatan yang mesti dilakukan oleh setiap perusahaan dalam rangka untuk menyebarkan dan menjamin persediaan produk di pasar sehingga masyarakat memperoleh kemudahan dalam upaya mencari dan mendapatkan produk yang diharapkan untuk memenuhi sebagian kebutuhan hidup mereka. Penentuan saluran distribusi sebagai salah satu unsur daripada bauran distribusi dianggap sebagai salah satu kegiatan kritis yang dihadapi manajemen karena dapat mempengaruhi seluruh keputusan-keputusan pemasaran lainnya, seperti keputusan mengenai produk, harga, promosi, dan lain-lainnya. Disamping itu pemilihan saluran distribusi akan menyangkut keputusan-keputusan mengenai penggunaan penyalur atau perantara pemasaran seperti grosir, agen, makelar, pengecer dan jenis penyalur lainnya serta bagaimana untuk menjalin hubungan yang baik dan saling menguntungkan dengan para perantara atau penyalur tersebut dalam jangka waktu yang panjang.

Menggunakan perantara berarti melepaskan sebagian kekuasaan atas bagaimana dan kepada siapa produk akan dijual. Adanya keterbatasan-keterbatasan sumber daya, jangkauan wilayah pasar yang luas, tingkat persaingan dan pertimbangan lainnya merupakan beberapa alasan bagi sebagian besar produsen menyerahkan sejumlah tertentu dari tugas penjualan kepada para perantara. Bagi Perusahaan Genteng Massoka, penggunaan perantara merupakan salah satu alternatif keputusan yang harus dipertimbangkan secara matang, sebab keberadaan mereka yang dapat mempengaruhi lancar atau tidaknya proses penyaluran genteng dalam upaya memenuhi kebutuhan konsumen terhadap produk tersebut.



Faktor yang mendorong suatu perusahaan menggunakan distributor, adalah:
- Para produsen atau perusahaan kecil dengan sumber keuangan terbatas tidak mampu mengembangkan organisasi penjualan langsung.
- Para distributor nampaknya lebih efektif dalam penjualan partai besar karena skala operasi mereka dengan pengecer dan keahlian khususnya.
- Para pengusaha pabrik yang cukup model lebih senang menggunakan dana mereka untuk ekspansi daripada untuk melakukan kegiatan promosi.
- Pengecer yang menjual banyak sering lebih senang membeli macam-macam barang dari seorang grosir daripada membeli langsung dari masing-masing pabriknya.

Fungsi
Fungsi utama saluran distribusi adalah menyalurkan barang dari produsen ke konsumen, maka perusahaan dalam melaksanakan dan menentukan saluran distribusi harus melakukan pertimbangan yang baik.
Adapun fungsi-fungsi saluran distribusi menurut Kotler (1997 : 531-532) adalah :

Information, yaitu mengumpulkan informasi penting tentang konsumen dan pesaing untuk merencanakan dan membantu pertukaran.
Promotion, yaitu pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasif tentang produk yang ditawarkan.
• Ordering, yaitu pihak distributor memesan barang kepada perusahaan.
Macam Saluran Distribusi
Terdapat berbagai macam saluran distribusi barang konsumsi, diantaranya :
1. Produsen – Konsumen
Bentuk saluran distribusi ini merupakan yang paling pendek dan sederhana karena tanpa menggunakan perantara. Produsen dapat menjual barang yang dihasilkannya melalui pos atau langsung mendatangi rumah konsumen (dari rumah ke rumah). Oleh karena itu saluran ini disebut saluran distribusi langsung.

2. Produsen – Pengecer – Konsumen

Produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani oleh pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja.

3. Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen

Saluran distribusi ini banyak digunakan oleh produsen, dan dinamakan saluran distribusi tradisional. Di sini, produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja.

4. Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen
Di sini, produsen memilih agen sebagai penyalurnya. Ia menjalankan kegiatan perdagangan besar dalam saluran distribusi yang ada. Sasaran penjualannya terutama ditujukan kepada para pengecer besar.

5. Produsen – Agen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen

Dalam saluran distribusi, produsen sering menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada toko-toko kecil.

Penentuan saluran distribusi akan menyangkut penggunaan perantara untuk mendistribusikan barang/jasa dari produsen sampai ketangan konsumen.Dengan demikian proses penyaluran barang/jasa akan lebih mudah dan lancar karena kemampuan saluran distribusi yang dapat menjangkau kelomppok konsumen tertentu serta menjamin persediaan produk sehingga mudah diperoleh dimana saja dan kapan saja pada saat yang di butuhkan oleh konsumen,dengan demikian tujuan perusahaan untuk mencapai hasil penjualan yang menguntungkan akan tercapai. Oleh karena itu, pemilihan saluran distribusi yang tepat akan bermanfaat dalam mencapai sasaran penjualan yang diharapkan.

 
sumber : Budiarto Teguh. Dasar Pemasaran Seri Diklat Kuliah Universitas Gunadarma. Jakarta: Universitas Gunadarma. 1993
www.google.com


Tugas Dasar Pemasaran (Perilaku Pasar Konsumen)


PERILAKU PASAR KONSUMEN

Maksud dari perilaku konsumen yaitu SIAPA?siapa disini Ialah seorang konsumen yang ingin/akan membeli suatu produk dari produsen.APA?apa disini menjelaskan bahwa jenis barang apa yang ingin/akan dibeli oleh konsumen dari produsen.BERAPA?yaitu satuan jumlah barang yang ingin/akan dibeli oleh konsumen dari produsen.KAPAN?ialah waku dalam proses pembelian suatu barang.DIMANA?menyatakan keadaan tempat dalam proses pembelian suatu produk.  
                   
 Perilaku Pasar Konsumen


      A  .   Siapa                            : Orang tua saya(ayah)
      Apa                             :  sepeda motor
      Berapa                         : 1 unit
      Kapan                          : 2 bulan kedepan
      Dimana                        : PT.Astra Honda Motor

            Gambar produknya:













 B                 Mengapa produk tersebut dibeli?

            Produk ini dibeli oleh orang tua saya(ayah)sebagai penunjang kebutuhan saya khususnya pada transportasi,sehingga pada saat berangkat kekampus saya tidak perlu lagi naik kendaraan umum.hal ini memberikan saya manfaat mulai dari segi efisiensi waktu serta efesiensi biaya.

C                     Bagaimana proses pembelian terjadi?

            Tentunya hal ini sama saja yang kita lakukan pada saat pembelian produk lain,dimana kita harus tahu segala kelamahan serta kelebihan suatu produk hal ini tergantung pemakaian pada diri masing-masing.contohnya produk sepeda motor honda dengan produk sepeda motor yamaha,dimana Honda memberikan keunggulannya terhadap bahan bakar(irit)sedangkan produk Yamaha memberikan keunggulannya terhadap akselerasi kendaraan.namun semua itu balik lagi terhadap pemakaian.