Kamis, 08 November 2012

Kritik Terhadap Ekonomi Minus Etika






Ekonomi konvensional, lahir dari paradigma enlightenment yang ditandai dengan pendekatan utama untuk mewujudkan kesejahteraan manusia serta analisisnya tentang problem-problem manusia yang bersifat sekuler. Sekuler di sini dimaksudkan sebagai lebih mementingkan konsumsi dan pemilikan materi sebagai sumber kebahagiaan manusia, tanpa mengindahkan peranan nilai moral dalam reformasi individu dan sosial, terlalu berlebihan menekankan peranan pasar atau negara. Ia tidak memiliki komitmen kuat kepada persaudaraan ( brother hood)

Di balik kemajuan ilmu ekonomi yang begitu pesat, penuh inovasi, dilengkapi dengan Metodologi yang semakin tajam, model-model matematika dan ekonometri yang semakin luas untuk melakukan evaluasi dan prediksi, ternyata ilmu ekonomi tetap memiliki keterbatasan untuk mengambarkan, menganalisa maupun memproyeksikan kecenderungan tingkah laku ekonomi dalam perspektif waktu jangka pendek. Meminjam istilah Chapra, ilmu ekonomi

Gejala semakin menjauhnya ekonomi dari etika mendapat kritik tajam dari berbagai kalangan. Hazel Henderson mengungkapkan ketidak setujuannya pada sistem ekonomi modern yang semakin jauh dari etika. Kritiknya tertuang dalam sebuah buku yang ia tulis sendiri dengan judul
Bahkan pada tahun 1971, Arthur Burns, seorang ekonom Amerika menyatakan bahwa aturan-aturan ekonomi modern tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya. Karenanya ia mengakui ekonomi modern telah dihadapkan pada jalan buntu. Demikian pula Milton Friedman menyatakan hal yang serupa. Menurutnya para ahli ekonomi modern telah menciptakan kerusakan besar terhadap masyarakat umum.Semua itu dikarenakan paradigma ekonomi modern yang bertumpu pada pendekatan reduksionis dan parsial



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar